Satelit
adalah hal yang sangat esensial untuk pertahanan dan keamanan negara.
Dengan satelit dan teknologi GPS memungkinkan TNI mengembangkan pesawat
tanpa awak untuk pengintaian yang dikendalikan dengan menggunakan
satelit.
Beberapa minggu
lalu Angkatan Laut AS telah berhasil melakukan uji coba lepas landas
sebuah pesawat tempur tanpa awak X-47B dengan menggunakan GPS. Kita
tahu, GPS adalah sistem kendali dan penentuan lokasi yang bekerja
berdasarkan penggunaan fungsi satelit.
Meski baru
awal, Indonesia dalam hal ini LAPAN telah berhasil membuat satelitnya
sendiri dengan belajar dari Jerman. Jerman adalah negara paling TOP
dalam hal penguasaan teknologi, karena AS pun dulu belajar dari Jerman.
Jika Indonesia belajar dari Jerman, maka itu sangat tepat, mutlak, dan
benar.
Satelit A2
adalah murni buatan Indonesia sendiri, setelah sebelumnya A1 dibuat juga
oleh Indonesia di jerman sana. Ke depan, LAPAN diharapkan akan mampu
membuat satelit sendiri yang lebih besar kapasitas dan kemampuannya
(zaman sekarang satelit kecil saja secara fisik bisa memiliki kemampuan
yang lebih canggih ketimbang satelit zaman dahulu yang sebesar bus
gandeng) dan dalam waktu dekat, diluncurkan sendiri dengan menggunakan
roket buatan sendiri.
Tim survei dari
Lapan yang dipimpin Prof Dr Ing Soewarto Hardhienata sedang
mengembangkan RPS yang didesain dan dibuat secara mandiri untuk
mengorbitkan satelit buatan sendiri.
Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) akan meluncurkan roket
pengorbit satelit (RPS)di Kabupaten Morotai, Maluku Utara pada November
2013, karena daerah itu dinilai sangat strategis untuk peluncuran roket
satelit itu.
Rencana
peluncuran tersebut akan bersamaan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Lapan,
sedangkan untuk persiapan-persiapan akan selesai bulan Oktober, mulai
dari bangunan untuk operator, VIP, dan beberapa tenda untuk para tim
yang akan datang.
Tim survei dari
Lapan yang dipimpin Prof Dr Ing Soewarto Hardhienata sedang
mengembangkan RPS yang didesain dan dibuat secara mandiri untuk
mengorbitkan satelit buatan sendiri.
Kepala Bappeda
Pulau Morotai, Syamsuddin, di Ternate, Sabtu, mengatakan tim dari Lapan
telah melakukan survei lokasi di Pulau Morotai yang akan menjadi titik
peluncuran satelit tersebut.
"Peluncuran
roket dari Lapan sudah dipastikan pada bulan November 2013 di wilayah
Sangowo Morotai Timur Kabupaten Pulau Morotai," katanya.
Kedatangan tim
Lapan bersama Bappenas adalah sebagai mitra kerja untuk meninjau lokasi
kepastian peluncuran roket oleh Lapan, sehingga dari Lapan sendiri
berharap ada dukungan dari Pemda Morotai untuk kegiatan tersebut.
"Dari Lapan
meminta ada dukungan dari Pemda dan Pemda sendiri merespons kegiatan
peluncuran roket dari Lapan akan dilaksanakan pada bulan November
mendatang," Ujarnya.
Sejak 2008,
secara bertahap upaya untuk mewujudkan RPS telah dilakukan. Hingga kini
Lapan telah berhasil meluncurkan RX-320 pada (19/05/2008) dan RX-420
pada (2/7/2009) di stasiun Uji Terbang Pameungpeuk, Jabar.
Lapan juga
melakukan uji statis RX-550 pada tahun 2011 dan 2012. Uji statik
merupakan pengujian di darat untuk mengetahui kinerja dan daya dorong
roket saat akan tinggal landas.